Nukilan - Aduh Neng Lirik
Link: https://www.youtube.com/watch?v=lfQdWE5I6ZQ
CHORUS
[Kelana]
Aduh Neng... hadirmu tidak pernah kuseru
Aduh Neng... cukuplah merasuk ikut nafsu
Aduh Neng... kepindingmu sudah masuk baju
Aduh Neng... Aduh Neng...
VERSE 1
[Agenda]
Yang malam semalam malam ni atau malam tu,
Yang selama ini alkisahnya tetap satu,
Yang bertemu ratu atau yang dilontar batu,
Yang musykil itu aku, kelkatu atau hantu?
Rembulan purnama yang penuh mahupun terang,
Terdengar riuhan keramaian atau perang,
Penglihatan kabur kadangnya mengundang berang,
Yang kudengar gema pukul gamelan dan gendang,
Si empunya gong tembaga,
Ukirannya berkepala naga naga saga,
Berpesta wahai lembaga,
Meriahnya mereka sedia untuk memperaga,
Sekelian seperangkat dan seangkatan,
Seakan tak perasan tanpa sekatan,
Setanggi menyemarakkan lagi,
Pesta karut jadi gempita larut pagi.
CHORUS
[Kelana]
Aduh Neng... hadirmu tidak pernah kuseru
Aduh Neng... cukuplah merasuk ikut nafsu
Aduh Neng... kepindingmu sudah masuk baju
Aduh Neng... Aduh Neng...
VERSE 2
[Kirana]
Namaku Neng Dayang
Nikmati gemalai mayang
Diri di tengah gelanggang
Mari masuk ikut pandang
Nadi iring palu gendang
Gong tembaga menitir canang
Andainya nanti aku hilang
Usah diserang jiwaku tenang
Direntap selempang saat Si Lumping berjaga,
Sembilan penunggang bersedia menghentak raga,
Dikecap sedulang santapan dari penjaga,
Sambilan bergendang gamelan berlima warga,
Memuncak gemuruhnya dalam malam kudusku,
Setanggi diperasap mantera menghunusku,
Yang lihat itu nyata yang rasukku berkuku,
Muslihat pintu mata rahsianya terbuku.
CHORUS
[Kelana]
Aduh Neng... hadirmu tidak pernah kuseru
Aduh Neng... cukuplah merasuk ikut nafsu
Aduh Neng... kepindingmu sudah masuk baju
Aduh Neng... Aduh Neng...
VERSE 3
[Kelana]
Mata kabur hati tak menentu,
Meremang‐remang bulu romaku,
Jampi serapah telinga berpusu,
Siapa yang menuju?
Pusing kepala mendongak ke awan,
Pohon lindungan darimu gemawan,
Kuleraikan pedati di tangan,
Kuda kulepaskan.
[Kelana & Kirana]
Sikit‐sikit ditarik,
Perlahan dikepit,
Hilang rasa serik,
Yang tinggal hanya nafsu‐nafsi
Sikit‐sikit ditarik,
Perlahan dikepit,
Hilang rasa serik,
Yang tinggal hanya nafsu‐nafsi.
CHORUS
[Kelana]
Aduh Neng... hadirmu tidak pernah kuseru
Aduh Neng... cukuplah merasuk ikut nafsu
Aduh Neng... kepindingmu sudah masuk baju
Aduh Neng... Aduh Neng...
OUTRO
[Nukilan]
Aduh Neng...
(Mantera Jawa)
Aduh Neng...
CHORUS
[Kelana]
Aduh Neng... hadirmu tidak pernah kuseru
Aduh Neng... cukuplah merasuk ikut nafsu
Aduh Neng... kepindingmu sudah masuk baju
Aduh Neng... Aduh Neng...
VERSE 1
[Agenda]
Yang malam semalam malam ni atau malam tu,
Yang selama ini alkisahnya tetap satu,
Yang bertemu ratu atau yang dilontar batu,
Yang musykil itu aku, kelkatu atau hantu?
Rembulan purnama yang penuh mahupun terang,
Terdengar riuhan keramaian atau perang,
Penglihatan kabur kadangnya mengundang berang,
Yang kudengar gema pukul gamelan dan gendang,
Si empunya gong tembaga,
Ukirannya berkepala naga naga saga,
Berpesta wahai lembaga,
Meriahnya mereka sedia untuk memperaga,
Sekelian seperangkat dan seangkatan,
Seakan tak perasan tanpa sekatan,
Setanggi menyemarakkan lagi,
Pesta karut jadi gempita larut pagi.
CHORUS
[Kelana]
Aduh Neng... hadirmu tidak pernah kuseru
Aduh Neng... cukuplah merasuk ikut nafsu
Aduh Neng... kepindingmu sudah masuk baju
Aduh Neng... Aduh Neng...
VERSE 2
[Kirana]
Namaku Neng Dayang
Nikmati gemalai mayang
Diri di tengah gelanggang
Mari masuk ikut pandang
Nadi iring palu gendang
Gong tembaga menitir canang
Andainya nanti aku hilang
Usah diserang jiwaku tenang
Direntap selempang saat Si Lumping berjaga,
Sembilan penunggang bersedia menghentak raga,
Dikecap sedulang santapan dari penjaga,
Sambilan bergendang gamelan berlima warga,
Memuncak gemuruhnya dalam malam kudusku,
Setanggi diperasap mantera menghunusku,
Yang lihat itu nyata yang rasukku berkuku,
Muslihat pintu mata rahsianya terbuku.
CHORUS
[Kelana]
Aduh Neng... hadirmu tidak pernah kuseru
Aduh Neng... cukuplah merasuk ikut nafsu
Aduh Neng... kepindingmu sudah masuk baju
Aduh Neng... Aduh Neng...
VERSE 3
[Kelana]
Mata kabur hati tak menentu,
Meremang‐remang bulu romaku,
Jampi serapah telinga berpusu,
Siapa yang menuju?
Pusing kepala mendongak ke awan,
Pohon lindungan darimu gemawan,
Kuleraikan pedati di tangan,
Kuda kulepaskan.
[Kelana & Kirana]
Sikit‐sikit ditarik,
Perlahan dikepit,
Hilang rasa serik,
Yang tinggal hanya nafsu‐nafsi
Sikit‐sikit ditarik,
Perlahan dikepit,
Hilang rasa serik,
Yang tinggal hanya nafsu‐nafsi.
CHORUS
[Kelana]
Aduh Neng... hadirmu tidak pernah kuseru
Aduh Neng... cukuplah merasuk ikut nafsu
Aduh Neng... kepindingmu sudah masuk baju
Aduh Neng... Aduh Neng...
OUTRO
[Nukilan]
Aduh Neng...
(Mantera Jawa)
Aduh Neng...
SHARE SHARE SHARE