Di atas Runtuhan Melaka
Wahai tuan Selat Melaka
Mengapa tuan berdiam diri?
Tidakkah tahu untung hamba
Hamba musafir datang ke mari
Di mana Daulat Yang Dipertuan
Mana Hang Tuah, mana Hang Jebat
Mana Bendahara johan pahlawan
Bukankah jelas di dalam babad
Namanya tetap jadi sebutan
Bekasnya hilang payah mencari
Sedikit penyair bertemu kesan
Musnah dalam gulungan hari
Mengapa ini bekas yang tinggal
Umat yang lemah terkatung-katung
Hidup menumpang tanah terjual
Larat wahai larat dipukul untung
Adakah ini bekas peninggalan
Belahan diriku umat Melayu
Lemah dan lungai tiada karuan
Laksana bunga terkulai layu
Jauh di darat penyair melihat
Gunung Ledang duduk termangu
Tinggi menjulang hijau dan dahsyat
Hiasan hikayat nenekku dahulu
hamka
Mengapa tuan berdiam diri?
Tidakkah tahu untung hamba
Hamba musafir datang ke mari
Di mana Daulat Yang Dipertuan
Mana Hang Tuah, mana Hang Jebat
Mana Bendahara johan pahlawan
Bukankah jelas di dalam babad
Namanya tetap jadi sebutan
Bekasnya hilang payah mencari
Sedikit penyair bertemu kesan
Musnah dalam gulungan hari
Mengapa ini bekas yang tinggal
Umat yang lemah terkatung-katung
Hidup menumpang tanah terjual
Larat wahai larat dipukul untung
Adakah ini bekas peninggalan
Belahan diriku umat Melayu
Lemah dan lungai tiada karuan
Laksana bunga terkulai layu
Jauh di darat penyair melihat
Gunung Ledang duduk termangu
Tinggi menjulang hijau dan dahsyat
Hiasan hikayat nenekku dahulu
hamka
Like this post :
Incoming Search:
poem Chords , poem Lirik , poem Lyric , poem mp3 , poem lagu , poem 4share , poem kord , poem online , poem download , poem piano , poem ukelele ,
|
No comments :
Post a Comment